Sabtu, 14 Oktober 2017

Ekspor Kerajinan Bambu dari Bali Tenggelam


Ekspor Kerajinan Bambu dari Bali Tenggelam

"Sangat sepi pesanan dari berbagai kerajinan yang terbuat dari bahan baku bambu yang diterima dari konsumen luar negeri seperti Jepang, Amerika
Negara bagian, "jelas Made Sudanayasa, amatir dan pengrajin bambu di Gianyar Sabtu (10/10/2015). Hasil perdagangan, menurut
ke Made Suastika, turun 56,5 persen dari pendapatan devisanya jika dibandingkan dengan interval Januari-Agustus 2014 yang mencapai 13,5
juta dolar impor 5,3 juta pcs. Kerajinan bambu Bali diekspor namun jumlahnya masih sedikit. (Antara)
Perdagangan kerajinan tangan yang terbuat dari bahan baku bambu buatan orang Bali ke pasar ekspor sangat loyo dan lesu. Ini adalah
Karena seiring dengan kondisi keuangan global yang tidak kondusif, serta semakin langka bahan baku. Selagi
Bahan yang semakin dibatasi dari Bali disiasati dengan membawa bambu di Jawa dan Lombok. Pengusaha asing, lanjutnya,
Ada beberapa yang meminta kerajinan bambu yang sesuai dengan desain atau gambar tapi dengan biaya yang terbatas
jumlah. Isu ekspor kerajinan tangan dari Bali secara lamban dibenarkan oleh Kepala Perdagangan Luar Negeri, Industri Bali
Disperindag, Made Suastika. Dia menjelaskan, keuntungan valuta asing dari perdagangan berbagai kerajinan tangan tercipta mentah
bahan drastis mengurangi rentang tahun 2015. Menurut dokumen sekarang devisa dari berbagai valuta asing
Perdagangan yang dibuat dari bahan baku bambu hanya 5,8 juta dollar AS selama Januari-Agustus 2015, impor 4,3 juta pcs
tujuan utama ke Amerika Serikat, Jepang dan Australia. "Pesanan yang diterima seperti ranjang malas biasanya dibuat dengan menggunakan kayu jati
dan sejenisnya, sekarang bisa dibuat dengan bahan baku bambu, "tambah Made Sudanayasa.Baca juga: harga plakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar